Masalah diawal pendemi bersama anggota kapolsek



 Tepat di hari senin pada tanggal 17 januari 2022 saya dan kelompok saya meminta izin kepada guru kelas dan guru mapel untuk pergi ke kapolsek pamotan rembang untuk mewawancarai salah satu anggota kapolsek sebenarnya saya dan kelompok saya ingin mewawancarai ketua anggota polisinya tetapi ketua nya dan wakilnya sedangnada tugas di rembang jadinya beliau mengutus anggotanya untuk mengantikan beliau, setelah dapat izin untuk mewawancarai salah satu anggota dari kapolsek pamotan rembang itu, saya dan kelompok saya menyiapkan beberapa pertanyaan untuk persiapan wawancara nanti. 

Setelah semuanya sudah disiapkan dengan matang matang saya dan kelompok saya mewawancarai salah satu anggota tersebut, dengan tema masalah di awal pandemi, satu persatu saya dan kelompok saya menanyakan pertanyaan, ini adalah salah satu proses mewawancarai salah satu anggota kepolisian, ini adalah slaah satu foto saat kami mewawancarai anggota kepolisian pamotan rembang. 

     Beberapa pertanyaannya adalah seperti menanyakan tentang sejak kapan pandemi covid 19 berlangsung di daerah pamotan rembang ini, dan ternyata adalah covid 19 ini sudah berlangsung selama 2tahun lamanya dari 2019 sampai saat ini. dan respon awal masyarakat mereka tidak percaya dengan adanya vaksin dan covid 19 tetapi setelah diberikan informasi akhirnya masyarakat menerima adanya pandemi, tindakan polisi adalah selakh penegak hukum atau pelaku aparat atau pemerintah mereka harus membatasi atau memberikan informasi kepada masyarakat yang dulunya jangan keluar malam , jangan berpergian jauh, karena dimana puncak covid 19 gampang tertularnya pemerintah memberikan keluhan kepada masyarakat khususnyan lingkungan kita atau dari pihak pemerintah desa supaya kita bergerak bersama sama dengan teman teman dari TNI,POLRI, PEMERINTAH/DESA, kemudian kecamatan dll.

Dan respon masyarakat ketika pemerintah mewajibkan vaksin covid 19 , respon isolasi dulunya dia tidak terima karena kalau kita ibarat gini, kamu dibatasi keluar aja oleh ibumu , seperti ibarat tutup kuncinya, dikunci pintu itu, kamu

pasti brontak, karena kalau setelah kita dikasih pengertian kamu harus isolasi , harus patuh, dan kamu harus terima dengan baik karena apa, masyarakat itu terimanya yang jelek jelek dulu jadi kotoran kotoran yang diterima, baru kita masuk yang baik karena kita harus memberikan yang sebenarnya dari pemerintah. 

Dan suasana yang dirasakan pada saat banyak pasien yang meninggal dengan pemakaman protokol covid 19, suasananya pasti takut, tapi setelah kita memberikan informasi dengan berkaitan ada yg meninggal kita akan takut , kenapa? Meninggal itu allah yang ngatur , bukan kita yg takut tetapi kita hanya berusaha dan berdoa yakin kalau kita tidak akan terkena covid, karena keyakinan kamu semuanya, itu akan membawa seeprti motivasi, motivasi diri karena kalau kita gegek ya gegek tapi dari keyakinan kamu akan tau, tidak terkena tetapi kamu harus mematuhi protokol kesehatan. 

Dan setelah selesai saya dan anggota saya ingin mempunyai kenang kenangan dengan beliau jadi saya dan anggota saya berfoto bersama dengan anggota polri, ini adalah salah satu cuplikan gambar saat kita foto bareng dengan beliau




Sekian dari kelompok saya, terimakasih 

Nama kelompok : Miftakhul Akhsan

                   Nurul khotimah

                   Dwi winda widiyaningrum

Komentar